Peran Simbolisme dalam Tradisi Pangupa-upa pada Adat Mandailing
Keywords:
Pangupa-upa, Simbolisme, Adat Mandailing, Nilai Budaya, TradisiAbstract
Pangupa-upa is one of the Mandailing cultural traditions rich in symbolism and holds profound cultural and spiritual values. This ritual is performed as an expression of prayers, blessings, and hopes through symbolic foods and objects to bring prosperity and blessings to the recipient. This study aims to identify and analyze the symbolic meanings contained in the elements of pangupa-upa. The research method used includes literature studies and in-depth interviews with Mandailing traditional leaders. The results show that each element in pangupa-upa, such as roasted chicken, eggs, betel leaves, and goldfish, carries symbolic meanings representing prayers, hopes, and the life values of the Mandailing community. This symbolism reflects a local cultural philosophy closely tied to spirituality, togetherness, and well-being in communal life. Thus, pangupa-upa not only functions as a tradition but also serves as a medium for preserving cultural identity and conveying noble values in Mandailing social life.
Pangupa-upa merupakan salah satu tradisi adat Mandailing yang kaya akan simbolisme dan memiliki nilai budaya serta spiritual yang mendalam. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk pemberian doa, restu, dan harapan melalui makanan dan benda-benda simbolis untuk membawa keberkahan kepada penerimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis makna simbolis yang terkandung dalam elemen-elemen pangupa-upa. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur dan wawancara mendalam dengan para tokoh adat Mandailing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen dalam pangupa-upa, seperti ayam panggang, telur, daun sirih, dan ikan mas, memiliki makna simbolis yang merepresentasikan doa, harapan, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Mandailing. Simbolisme ini mencerminkan filosofi budaya lokal yang erat kaitannya dengan spiritualitas, kebersamaan, serta kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, pangupa-upa tidak hanya berfungsi sebagai tradisi, tetapi juga sebagai sarana pelestarian identitas budaya dan penyampaian nilai-nilai luhur dalam kehidupan sosial masyarakat Mandailing.
References
Amri, Y. K. (2018). Peran Antropolinguistik Mengurai Tradisi Mangupa Adat Angkola. In Seminar Internasional Riksa Bahasa XII Peranan Bahasa Indonesia sebagai Literasi Peradaban (pp. 353–366). proceedings.upi.edu. http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/download/157/151
Handayani, D. L. (2024). Makna Simbolik Tradisi Mangupa-Upa Masyarakat Mandailing Desa Sukaramai Kec. Tapung Hulu Kab. Kampar. repository.uin-suska.ac.id. http://repository.uin-suska.ac.id/78665/
Harahap, A. (2019). Nilai-nilai pendidikan Islam dalam upacara mangupa haroan boru atau patobang anak dalam adat budaya Tapanuli Desa Bargottopong Jae Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara. etd.uinsyahada.ac.id. http://etd.uinsyahada.ac.id/938/%0Ahttp://etd.uinsyahada.ac.id/938/1/12 310 0246.pdf
Harahap, B. S., & Pulungan, R. (2021). Pergeseran Nilai Budaya Upah-Upah Pada Kelahiran Anak Terhadap Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. In Bahterasia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol. 2, Issue 2, pp. 34–37).
Ika Febriana, Adi Natal Gabriel Siringo-Ringo, & Rysta Vara Nurlette. (2023). Perkembangan Tradisi Lisan Mangupa Di Kalangan Masyarakat Sumatera Utara. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, Dan Pengajarannya, 2(1), 78–86. https://doi.org/10.55606/protasis.v2i1.76
Khairunnisa Hasibuan. (2023). Tinjauan Hukum Islam Tentang Pelaksanaan Tradisi Horja Godang dalam Walimatul ‘Ursy bagi Keturunn Raja Adat Tapanuli Selatan. repository.uin-suska.ac.id. http://repository.uin-suska.ac.id/75730/
Lisdiyanto, S. (2022). Tradisi Mangupa Lahiron Daganak Sebagai Representasi Penghayatan Iman Kristiani Umat Suku Batak Toba Di Paroki Santo Yohanes Pembaptis Perawang Riau Keuskupan Padang. Jurnal Masalah Pastoral, 10(2), 1–13. https://doi.org/10.60011/jumpa.v10i2.59
Lubis, K. (2018). Semiotik Fauna Dalam Acara Mangupa Pada Perkawinan Adat Tapanuli Selatan: Kajian Ekolinguistik. In LINGUISTIK : Jurnal Bahasa dan Sastra (Vol. 3, Issue 1, p. 33). jurnal.um-tapsel.ac.id. https://doi.org/10.31604/linguistik.v3i1.33-45
Nasution, N., Cahyani, I., & Permadi, T. (2021). Nilai-Nilai Karakter Dalam Tradisi Lisan Upacara Adat Mandailing. Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV, 12, 716–720. http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Pakpahan, A. B. A., & Tanjung, M. (2024). Pesan–Pesan Dakwah dalam Tradisi Upah-Upah Pernikahan Batak Mandailing. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(1), 110–120. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC/article/view/32917
Pane, A., Sibarani, R., Nasution, I., & Takari, M. (2020). The Performance of Mangupa Tradition in Angkola Custom, Medan, Indonesia. In Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences (Vol. 3, Issue 3, pp. 1747–1757). pdfs.semanticscholar.org. https://doi.org/10.33258/birci.v3i3.1106
Pulungan, A. A., & Hasibuan, I. (2021). Markobar sidang adat angkola-mandailing. In Malang: Ae Publishing. books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=iMRKEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=adat+mangupa+mandailing&ots=F9nykuRz0J&sig=5k4cdjWkraCNHUHlMaGid4gAb2s
Ritonga, S. K. (2024). Tradisi Mangupa Adat Batak Angkola Dalam Pernikahan Perspektif Hukum Islam. HUKUMAH: Jurnal Hukum Islam. https://ojs.staituankutambusai.ac.id/index.php/HUKUMAH/article/view/759
Sari, L., & Tanjung, M. (2023). Keterkaitan Nilai-Nilai Adat Upah-Upah Tondi Dengan Bimbingan Konseling Islam Pada Etnis Batak Mandailing. Jurnal Pendidikan Islam Al-Ilmi, 6(2), 200. https://doi.org/10.32529/al-ilmi.v6i2.2587
Sirait, W., Suryan, S. A., & Alpizar, A. (2023). MENGUPA DALAM PERNIKAHAN Studi pada Suku Batak Di Kabupaten Asahan. Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies, 19(2), 94. https://doi.org/10.24014/nusantara.v19i2.28378
Siregar, A. P. (2023). Peranan Dalihan Na Tolu Dalam Proses Interaksi Pada. Jurnal TAROMBO, 4(1), 40–46. https://jurnal.ipts.ac.id/index.php/tarombo/article/view/4925
Siregar, F. A., Siregar, I., & Rangkuti, S. S. (2023). Contestation of Customary and Islamic Law: Mangupa and Tuor in Horja Ritual at Tapanuli Muslim Community Wedding. Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 57(2), 13–30. http://asy-syirah.uin-suka.com/index.php/AS/article/view/1330
Siregar, R., & Siregar, A. R. (2024). Model Komunikasi Ketua Adat Dalam Tata Acara Pernikahan Di Desa Janjimanahan KecamatanDolok Sigompulon. At-Tadzkir: Jurnal Penelitian Dan Ilmu …. https://journal.staittd.ac.id/index.php/atz/article/view/102
Siregar, S. Y. (2024). Mangupa-upa Sebagai Sarana Untuk Membrikan Ungkapan Doa, Syukur, dan Harapan dalam Tradisi Masyarakat Batak Angkola di Kec. Padang Bolak. Kab. Padang Lawas Utara. Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 2(2), 74–88. https://journal.politeknik-pratama.ac.id/index.php/bersatu/article/view/618
Soetoto, E. O. H., Ismail, Z., & Lestari, M. P. (2021). Buku Ajar Hukum Adat. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documentsdia History of Documents (p. 99). repository.ubharajaya.ac.id. http://repository.ubharajaya.ac.id/12946/1/Buku Ajar Hukum Adat.pdf
WINNISAH NURKHOLIZAH SIREGAR. (2024). Praktek Mangupa Pada Masyarakat Nahdlatul Ulama (Nu) Dan Muhammadiyah Di Kecamatan Sipirok Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Repository.Uinjkt.Ac.Id, 24. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/76331
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 HARISA: Jurnal Hukum, Syariah, dan Sosial

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.