Analisis Hukum Islam Terhadap Tradisi Pemberangkatan Pengantin dengan Pakaian Haji dalam Adat Mandailing

Authors

  • Rahmadani Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Riska Putri Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Siti Makwa Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author

Keywords:

Pemberangkatan Pengantin, Pakaian Haji, Adat Mandailing, Hukum Islam, Tradisi

Abstract

Mandailing customs are part of Indonesian culture which is rich in philosophical values ​​and symbolism, including the tradition of sending off the bride and groom. One tradition that attracts attention is the procession of leaving the bride and groom wearing Hajj attire. This clothing symbolizes purity, blessings and hope for a domestic life based on Islamic values. This tradition, although rich in cultural meaning, raises questions regarding its compatibility with Islamic law, especially in the use of religious attributes outside the context of worship. This research aims to analyze the tradition of departing the bride and groom in Mandailing customs by wearing Hajj clothing according to Islamic law. The approach used is the library study method by collecting data and research sources through several journals. The method used is descriptive-qualitative, with interviews with local traditional leaders and ulama as primary data sources. The research results show that although this tradition has strong cultural values, there needs to be adjustments in its implementation so that it is in accordance with the principles of Islamic law. The results of the study show that this tradition can be accepted in Islam as long as it meets several conditions, namely that it does not contain elements of polytheism, does not violate the sanctity of religious attributes, and is understood as a cultural symbol without distorting religious meaning. This research contributes to understanding the relationship between custom and religion, as well as being a reference in developing traditions that remain in harmony with Islamic law.

Adat istiadat Mandailing merupakan bagian dari budaya Indonesia yang kaya akan nilai filosofis dan simbolisme, termasuk dalam tradisi pemberangkatan pengantin. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah prosesi pemberangkatan pengantin dengan mengenakan pakaian haji. Pakaian ini melambangkan kesucian, keberkahan, dan harapan akan kehidupan rumah tangga yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Tradisi ini, meskipun kaya akan makna kultural, menimbulkan pertanyaan terkait kesesuaian dengan hukum Islam, khususnya dalam penggunaan atribut keagamaan di luar konteks ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi pemberangkatan pengantin dalam adat Mandailing dengan mengenakan pakaian haji menurut hukum Islam. Pendekatan yang digunakan adalah metode studi pustaka dengan mengumpulkan data dan sumber penelitian melalui beberapa jurnal. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, dengan wawancara kepada tokoh adat dan ulama setempat sebagai sumber data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tradisi ini memiliki nilai kultural yang kuat, perlu ada penyesuaian dalam pelaksanaannya agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa tradisi ini dapat diterima dalam Islam selama memenuhi beberapa syarat, yaitu tidak mengandung unsur syirik, tidak melanggar kesucian atribut keagamaan, serta dipahami sebagai simbol budaya tanpa distorsi makna religius. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman hubungan antara adat dan agama, sekaligus menjadi referensi dalam pengembangan tradisi yang tetap selaras dengan syariat Islam.

References

Ahyani, H., Bumaeri, A. D. A., Herniwati, H., Rinaldi, K., & ... (2023). HUKUM ADAT. repository.penerbitwidina.com. https://repository.penerbitwidina.com/publications/560801/hukum-adat

Andarini, D., Hidayat, H., & Hajar, I. (2019). Tradisi Marpege-Pege Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Angkola Padangsidimpuan. Jurnal Antropologi Sumatera, 17(1), 56–58. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jas/article/view/20026

Hafizd, J. Z. (2021). Sejarah Hukum Islam di Indonesia: Dari Masa Kerajaan Islam Sampai Indonesia Modern. In Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam (Vol. 9, Issue 1). academia.edu. https://doi.org/10.24235/tamaddun.v9i1.8087

Hamdani, F., & Fauzia, A. (2022). Tradisi Merariq dalam Kacamata Hukum Adat dan Hukum Islam. Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(6), 433–447. https://doi.org/10.56370/jhlg.v3i6.245

Hanaya, H., & Mulyadi. (2022). Prosesi pra pernikahan dalam adat mandailing persfektif hukum islam (Studi Kasus Kabupaten Padang Lawas). Jurnal Kajian Hukum Keluarga Islam (Al Akhwal Al Syakhsiyah), 4(1), 15–32.

Haq, A. S. (2021). Islam dan Adat dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Suku Bugis: Analisis Interaksionisme Simbolik. Al-Hukama’, 10(2), 349–371. https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.349-371

Hazrul Affandi, Hasir Budiman Ritonga, R. R. (2023). Mandailing And Angkola Semarga Marriage; Comparative Study Of Polemic Custom Law And Positive Law In Indonesia. Islamic Circle, 04(1), 83–95.

Hilda, L. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 40(1), 175–192. https://doi.org/10.30821/miqot.v40i1.218

Pulungan, R., & Falahi, A. (2020). Tata Cara Penyelenggaraan Pesta Horja Masyarakat Mandailing. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 7(1), 1–16.

Raja Ritonga, I. D. (2024). Pergeseran Adat Pada Prosesi Perkawinan Masyarakat Mandailing di Desa Purba Baru Perspektif Hukum Islam. At-Tasyri’, 5(1), 95–109.

Riadi, H. (2021). Sistem Hukum Keluarga Islam Di Indonesia. Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 2(1), 77–90. https://doi.org/10.52431/minhaj.v2i1.370

Ritonga, R., & Ritonga, A. R. (2024). Relevansi antara norma adat dan syariah dalam perkawinan : Studi kasus di Desa Huraba Siabu Mandailing. Asy-Syariah: Jurnal Hukum Islam, 10(2), 33–41.

Rofiq, M. K. (2021). Hak Anak Dalam Hukum Keluarga Islam Indonesia. Hak Anak Dalam Hukum Keluarga , 76–83. https://naaspublishing.com/index.php/jawi/article/view/81

Rudiansyah Siregar. (2022). Martahi: Pesan Moral dalam Tradisi Lisan Masyarakat Mandailing. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(1), 137–141. https://doi.org/10.57251/sin.v2i1.367

Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Eksistensi Adat Ke Depan. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 244–255. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4845

Syahidallah, A. N. (2023). Fenomena Hijrah Dan Sikap Religiositas Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Studi Pemikiran Mohammed Arkoun). repository.unhas.ac.id. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/27959/

Published

17-12-2024

How to Cite

Analisis Hukum Islam Terhadap Tradisi Pemberangkatan Pengantin dengan Pakaian Haji dalam Adat Mandailing. (2024). HARISA: Jurnal Hukum, Syariah, Dan Sosial, 1((2), 1-13. https://ejournal.eddhuhacenter.com/index.php/harisa/article/view/30