Sosialisasi Pelestarian Budaya Lokal dalam Menanggapi Akulturasi Budaya pada Pernikahan Etnis Mandailing dan Minangkabau di Jorong Air Balam, Koto Balingka

Authors

  • Muhammad Yasir Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Sari Wulan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Sarkawi Nasution Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Iqlima Batubara Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Alfi Syahrin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Amalia Rizky Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Sangkot Rizky Azizah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Rodiamin Siregar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Rzki Amaliah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
  • Irma Suryani Siregar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author

Keywords:

Budaya Lokal, Akulturasi Budaya, Pernikahan, Etnis Mandailing, Etnis Minangkabau

Abstract

Sosialisasi pelestarian budaya lokal merupakan langkah penting untuk menjaga warisan budaya dalam menghadapi pengaruh akulturasi budaya, terutama dalam konteks pernikahan antar-etnis. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Jorong Air Balam, Koto Balingka, dengan fokus pada pernikahan antara etnis Mandailing dan Minangkabau. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah interaksi budaya yang semakin kompleks. Dalam pelaksanaannya, sosialisasi dilakukan melalui diskusi, demonstrasi, dan studi kasus mengenai elemen-elemen budaya yang ada dalam pernikahan kedua etnis tersebut, seperti adat, tradisi, dan ritual. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya lokal semakin terjaga, terutama yang berkaitan dengan pernikahan, serta terbentuknya kesadaran bersama tentang pentingnya akulturasi yang harmonis tanpa mengorbankan identitas budaya asli. Selain itu, kegiatan pengabdian memberikan kontribusi dalam mempertahankan kekayaan budaya daerah sekaligus memperkuat ikatan sosial antar-etnis yang hidup berdampingan. 

References

Amrar Mahfuzh Faza, Dedisyah Putra, R. R. (2021). Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Angkola: Implementasi Hifz Al-’Ird dan Hifz Al-Nasl Pada Sanksi Adat. 11.

Antara, M., & Vairagya, M. (2018). Keragaman Budaya Indonesia Sumber Inspirasi Inovasi. Desain Komunikasi Visual, Sekolah Tinggi Desain Bali, 2.

Arif, M. (2021). Analisis Faktor Integrasi Sosio-Kultural-Historis pada Masyarakat Multikultural. In Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal (Vol. 3, Issue 2, pp. 126–134). download.garuda.kemdikbud.go.id. https://doi.org/10.15408/sd.v3i2.4374

Budijarto, A., Anugerah, B., & Endiartia, J. J. (2018). Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Nilai-Nilai yang Terkandul Dalam Pancasila Reorientasi Identitas Demokrasi Indonesia di Era Pasca Reformasi: Sebuah Ikhtiar Mewujudkan Daulat Rakyat. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 34, 1–87. http://www.lemhannas.go.id/images/Publikasi_Humas/Jurnal/Jurnal Edisi 34 Juni 2018.pdf

Elimartati, E. (2018). Integrasi Ajaran Budi (akhlak Mulia) Dalam Hukum Adat Minangkabau Dan Hukum Islam. In PROCEEDING IAIN Batusangkar (Vol. 1, Issue 2, pp. 147–152). core.ac.uk. https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/proceedings/article/view/863

Eric, E. (2019). Hubungan Antara Hukum Islam Dan Hukum Adat Dalam Pembagian Warisan Di Dalam Masyarakat Minangkabau. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 3(1), 61. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v3i1.3532

Hazrul Affandi, Hasir Budiman Ritonga, R. R. (2023). Mandailing And Angkola Semarga Marriage; Comparative Study Of Polemic Custom Law And Positive Law In Indonesia. Islamic Circle, 04(1), 83–95.

Kemendikbud. (2016). Analisis Kearifan Lokal Ditinjau dari Keragaman Budaya. Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan (PDSPK), 1–67. http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_F9B76ECA-FD28-4D62-BCAE-E89FEB2D2EDB_.pdf

Raja Ritonga, I. D. (2024). Pergeseran Adat Pada Prosesi Perkawinan Masyarakat Mandailing di Desa Purba Baru Perspektif Hukum Islam. At-Tasyri’, 5(1), 95–109.

Ramadani, H., Indraddin, I., & Azwar, A. (2022). Adaptasi Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Era Keterbukaan Informasi. In Reformasi (Vol. 12, Issue 1, pp. 82–94). scholar.archive.org. https://doi.org/10.33366/rfr.v12i1.3128

Ritonga, R., & Dongoran, I. (2024). Relevansi Hukum Islam terhadap Pernikahan Adat Masyarakat Mandailing di Desa Tanjung Julu The Relevance of Islamic Law to Customary Marriage of the Mandailing Community in Tanjung Julu Village Pendahuluan Secara umum , pernikahan dapat diartikan sebagai s. Shautuna:Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 05(1), 198–212. https://doi.org/10.24252/shautuna.v5i1.44256

Rudiansyah Siregar. (2022). Martahi: Pesan Moral dalam Tradisi Lisan Masyarakat Mandailing. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(1), 137–141. https://doi.org/10.57251/sin.v2i1.367

Sabrun Edi, Raja Ritonga, I. D. (2022). CUSTOMARY DIVORCE PRACTICES IN THE PANYABUNGAN SOCIETY : A REVIEW OF ISLAMIC LAW. Islamic Circle, 3(1), 90–102.

Tungkagi, D. Q. (2017). Varian Islam Nusantara: Jawa, Minangkabau dan Gorontalo. Jurnal Lektur Keagamaan. https://jlka.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/524

Downloads

Published

31-10-2024

How to Cite

Sosialisasi Pelestarian Budaya Lokal dalam Menanggapi Akulturasi Budaya pada Pernikahan Etnis Mandailing dan Minangkabau di Jorong Air Balam, Koto Balingka. (2024). AKSI SOSIAL: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1((1), 25-36. https://ejournal.eddhuhacenter.com/index.php/aksi-sosial/article/view/21